5
ORANG SUKSES
|
|||||
Nama
|
Alamat
|
Jenis
Kelamin
|
Umur
|
Pekerjaan
|
|
Lilis
Anjarwati
|
Asrama
Divif 1 kostrad Cilodong RT 03 /RW 03
|
Perempuan
|
40
Tahun
|
Kepala
Cabang BNI
|
|
Faridhatun
|
Perum
Kemang Cilodong RT 05/ RW 03
|
Laki-laki
|
45
Tahun
|
Konsultan
Kehutanan
|
|
M.
Yusuf
|
Asrama
Divif 1 kostrad Cilodong RT 03/RW 03
|
Laki-laki
|
48
Tahun
|
TNI-AD
|
|
Adi
Saputra
|
Asrama
Divif 1 kostrad Cilodong RT 03/RW 03
|
Laki-laki
|
40
Tahun
|
Panglima
TNI-AD
|
|
Atih
|
Pabuaran
Indah Cilodong RT 07 / RW 10
|
Perempuan
|
48
Tahun
|
Kepala
Sekolah
|
Senin, 01 Juli 2013
5 ORANG SUKSES
Uraian orang sukses di Indonesia
MUTIARA SITI FATIMAH
PENDIRI TAKSI BLUE BIRD
PENDIRI TAKSI BLUE BIRD
1)
Kapan kasus memulai usahanya ? dimana
? Apakah dengan usaha yang sama dengan sekarang ?
Jawab : Beliau memulai usaha nya saat suami nya meninggal, pada tahun 1965. Dan tempat usahanya adalah di Jakarta. Tentu saja usaha nya sampai sekarang sama yaitu pendiri taksi Blue Bird.
Jawab : Beliau memulai usaha nya saat suami nya meninggal, pada tahun 1965. Dan tempat usahanya adalah di Jakarta. Tentu saja usaha nya sampai sekarang sama yaitu pendiri taksi Blue Bird.
2) Apakah dia mengembangkan usahanya sebagai usaha mandiri?
Jawab : iya usaha ini menjadi pendapatan mereka yang utama. Sejak suami nya meninggal. Ibu Mutiara mendapatkan
Jawab : iya usaha ini menjadi pendapatan mereka yang utama. Sejak suami nya meninggal. Ibu Mutiara mendapatkan
3)
Sumber modal awalnya adalah dana
sendiri atau dari luar ? berapakah
jumlahnya ?
Jawab : Modalnya berasal dari luar yaitu PTIK dan PTHM tempat sang suami dulu mengajar sebagai dosen . Modalnya itu berupa dua buah mobil bekas, sedan opel dan Mercedes.
Jawab : Modalnya berasal dari luar yaitu PTIK dan PTHM tempat sang suami dulu mengajar sebagai dosen . Modalnya itu berupa dua buah mobil bekas, sedan opel dan Mercedes.
4) Dimana di pada saat awal memasarkan produknya ?
Jawab : berada di Jakarta
Jawab : berada di Jakarta
5)
Apakah dengan menjual produk yang
sama ?
Jawab : Iya yaitu taksi Blue Bird
Jawab : Iya yaitu taksi Blue Bird
6)
Siapa pemilik usaha tersebut sejak awal hingga sekarang ?
Jawab : Sejak awal adalah Ibu Mutiara Siti Fatimah namun karena sekarang beliau sudat tiada maka anak-anak beliau yang mengelolanya yaitu Purnomo.
Jawab : Sejak awal adalah Ibu Mutiara Siti Fatimah namun karena sekarang beliau sudat tiada maka anak-anak beliau yang mengelolanya yaitu Purnomo.
7)
Apa bentuk kepemilikannya ?
Jawab : berupa taksi-taksi
Jawab : berupa taksi-taksi
8)
Berapa tenaga kerja yang di
pekerjakan dari awal hingga saat ini ?
Jawab : di awal sekitar 320 pengemudi atau supir, namun sekarang seiring berkembangnya usaha ini menjadi 30.000 karyawan yang bekerja di kantor cabang dan pusat.
Jawab : di awal sekitar 320 pengemudi atau supir, namun sekarang seiring berkembangnya usaha ini menjadi 30.000 karyawan yang bekerja di kantor cabang dan pusat.
9)
Apakah ada orang yang ditunjuk sebagai
ketua atau coordinator dalam kegiatan usaha ? bagaimana cara penunjukanketua
atau coordinator tersbut ?
Jawab : ada yaitu Purnomo, anak ke-3 Ibu Mutiara Siti Fatimah. Sebenrnya ketua nya adalah beliau sendiri namun semenjak fisik nya tidak sehat dan akhirnya meninggal dunia, Pornomo lah yang menjadi ketuanya.
Jawab : ada yaitu Purnomo, anak ke-3 Ibu Mutiara Siti Fatimah. Sebenrnya ketua nya adalah beliau sendiri namun semenjak fisik nya tidak sehat dan akhirnya meninggal dunia, Pornomo lah yang menjadi ketuanya.
10) Pernahkah ada prestasi yang di capai oleh usaha tersebut ?
Jawab : tentu saja. Ada banyak sekali prestasu yang sudah di capai. Salah satunya adalah Markplus Insight memberikan penghargaan Service Excellence Award 2013 kepada Blue Bird dan juga sebagai best champion Taxi Operator Pekanbaru.
Jawab : tentu saja. Ada banyak sekali prestasu yang sudah di capai. Salah satunya adalah Markplus Insight memberikan penghargaan Service Excellence Award 2013 kepada Blue Bird dan juga sebagai best champion Taxi Operator Pekanbaru.
11) Apakah system manajemen yang dituju sampai sekarang ?
Jawab : Blue Bird menggunakan teknologi GPS, SAP( System Apllication and Product ). ERP ( Enterprise Resources Planning ), yaitu tools IT dan manajemen dalam membantu perencanaan dan kebijakan perusahaan , serta merupakan software yang diimplementasikan untuk mendukung organisasi dalam menjalankan operasional secara lebih efisien dan efektif.
Jawab : Blue Bird menggunakan teknologi GPS, SAP( System Apllication and Product ). ERP ( Enterprise Resources Planning ), yaitu tools IT dan manajemen dalam membantu perencanaan dan kebijakan perusahaan , serta merupakan software yang diimplementasikan untuk mendukung organisasi dalam menjalankan operasional secara lebih efisien dan efektif.
12) Menurut anda apakah, usaha tersebut
sukses ? gunakan tujuh aspek kelayakan
usaha !
Jawab : ya. Menurut saya usaha ini sangat sukses.
7 Aspek kelayakan usaha Blue Bird :
1. Pengemudi
2. System tarif
3. Pemeliharaan mobil
4.Pelayanan yang luar biasa
5. Manajemen yang rapi
6. Mesin yang berkualitas
7. Memberikan kenyamanan kepada penumpang
Jawab : ya. Menurut saya usaha ini sangat sukses.
7 Aspek kelayakan usaha Blue Bird :
1. Pengemudi
2. System tarif
3. Pemeliharaan mobil
4.Pelayanan yang luar biasa
5. Manajemen yang rapi
6. Mesin yang berkualitas
7. Memberikan kenyamanan kepada penumpang
13) Apakah menurut anda, akan bertahan lama dan berkembang ? Jelaskan
alasanya !
Jawab : Tentu saja akan bertahan lama dan
semakin berkembang. Bisa kita lihat sekarang sudah sekitar Lebih dari 40 tahun
lebih mendalami bisnis jasa
transportasi. Dan sekarang sudah ada sekitar12000 armada-nya yang tersebar. Dan
bisa di pastikan ke depan nya nanti akan bertambah dan berkembang.
Makalah Pengembangan Usaha
I.
KONSEP
PENGEMBANGAN USAHA
Pengembangan usaha adalah ” Tugas dan proses persiapan
analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan
pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan tentang
strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha “ .
Sedangkan untuk usaha yang berskala besar dan mapan ,
terutama di bidang teknologi industri yang terkait “Pengembangan usaha” istilah
yang sering mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan
aliansi dengan yang lain, perusahaan pihak ketiga.
Dalam hal ini perusahaan dapat memanfaatkan satu sama
lain keahlian , teknologi atau kekayaan intelektual untuk memperluas kapasitas
mereka untuk mengidentifikasi, meneliti, menganalisis dan membawa ke pasar bisnis
baru dan produk baru, pengembangan bisnis berfokus pada implementasi dari
rencana bisnis strategis melalui ekuitas pembiayaan, akuisisi / divestasi
teknologi, produk, dan lain – lain .
II.
DEFINISI PENGEMBANGAN USAHA
Pengembangan Usaha adalah Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang prtumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha.
Sedangkan untuk usaha yang besar terutama di bidang teknologi industri Pengembangan Usaha adalah istilah yang sering mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan yang lain.
Ada beberapa definisi pengembangan usaha menurut para ahli, diantaranya:
Pengembangan Usaha adalah Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang prtumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha.
Sedangkan untuk usaha yang besar terutama di bidang teknologi industri Pengembangan Usaha adalah istilah yang sering mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan yang lain.
Ada beberapa definisi pengembangan usaha menurut para ahli, diantaranya:
Mahmud
Mach Foedz
Perkembangan
usaha adalah perdagangan yg dilakukan oleh sekelompok orang yg terorganisasi
untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.
Brown
dan Petrello
Pengembangan
Usaha adalah suatu lembaga yg menghasilkan barang dan jasa yg dibutuhkan
masyarakat.apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnispun akan
meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh
laba.
Steinford
Pengembangan
Usaha adalah aktifitas yg menyediakan barang atau jasa yg diperlukan oleh
konsumen yg memiliki badan usaha, maupun perorangan yg tidak memiliki badan
hukum maupun badan usaha seperti, pedagang kaki lima yg tidak memiliki surat
izin tempat usaha.
Hughes dan Kapoor
Pengembangan
usaha ialah suatu kegiatan usaha individu yg terorganisasi untuk menghasilkan
dan menjual barang jasa guna mendapatkan keuntungan.
Mussleman dan Jackson
Pengembangan
usaha adalah suatu aktifitas yg memenuhi
kebutuhan dan keinginan ekonomis masyarakat dan perusahaan di organisasikan
untuk terlibat dalam aktivitas tersebut.
Allan Affuah
Pengembangan
usaha merupakan sekumpulan aktiftas yg dilakukan untuk menciptakan dengan cara
mengembangkan dan mentransformasi berbagai sunber daya menjadi barang/jasa yg
diinginkan konsumen.
Glos, Steade dan Lawry
Pengembangan
usaha adalah jumlah seluruh kegiatan yg diorganisir oleh orang2 yg berkecimpung
dalam bidang perniagaan dan industri yg menyediakan barang dan jasa untuk
kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standard serta kualitas hidup mereka.
Huat, T Chwee
Menurut
Huat,T Chwee pengertian pengembangan usaha itu ada 2 yaitu :
Pengembangan
usaha dalam arti yg luas adalah istilah umum menggambarkan semua aktifitas dan
institusi yg menproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehaari – hari.
Pengembangan
usaha adalah sekumpulan uang kecil yg dikelolah sekumpulan orang banyak
sehingga berubah menjadi barang nyata.
III . UNSUR PENGEMBANGAN USAHA
Adapun unsur – unsur penting dalam
mengembangkan usaha ada 2 unsur yaitu :
1. Unsur yang
berasal dari dalam ( pihak internal ) :
1. Adanya niat dari si
pengusaha / wirausaha untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih
besar.
2. Mengetahui teknik memproduksi
barang seperti berapa banyak barang yang harus diproduksi , cara apa yang harus
digunakan untuk mengembangkan barang /
produk , dan lain – lain.
3. Membuat anggaran yang
bertujuan seberapa besar pemasukkan dan pengeluaran produk .
2. Unsur dari pihak luar ( Pihak eksternal) :
1. Mengikuti perkembangan
informasi dari luar usaha.
2. Mendapatkan dana tidak hanya
mengandalakan dari dalam seperti meminjam dari luar.
3. Mengetahui kondisi lingkungan
sekitar yang baik / kondusif untuk usaha .
4. Harga dan kualitas ialah unsur strategi yang paling umum
ditemui. Strategi ini bisa digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa
berkualitas prima dan harga yang sesuai atau menghasilkan barang berbiaya
rendah dan menjualnya dengan harga yang murah pula.
5. Cakupan jajaran produk
Suatu jajaran produk atau jasa yang bervariasi memuungkinkan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam satu tempat saja. Hal ini juga bisa mendorong perekonomian yang pada gilirannya akan memberi untung pada konsumen. Namun sebaliknya, sebuah jajaran produk yang sedikit memungkinkan Anda untuk menggali potensi produk tersebut dengan lebih dalam, mungkin termasuk banyak alternatif untuk jenis produk yang sama. Variasi produk yang sedikit juga bisa disandingkan dengan keahlian yang seksama.
Suatu jajaran produk atau jasa yang bervariasi memuungkinkan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam satu tempat saja. Hal ini juga bisa mendorong perekonomian yang pada gilirannya akan memberi untung pada konsumen. Namun sebaliknya, sebuah jajaran produk yang sedikit memungkinkan Anda untuk menggali potensi produk tersebut dengan lebih dalam, mungkin termasuk banyak alternatif untuk jenis produk yang sama. Variasi produk yang sedikit juga bisa disandingkan dengan keahlian yang seksama.
Sedangkan Kreativitas merupakan salah satu unsur penting yang perlu
dijadikan sebagai salah satu karakter dalam mengelola bisnis. Kreativitas akan
memberikan banyak kontribusi bagi pengembangan sebuah bisnis usaha. Usaha
bisnis sangat perlu dikelola secara kreatif oleh pemiliknya dalam segala
aspek,mulai dari ide dan produksi.
CARA
PENGEMBANGAN USAHA
1. Fokus pada satu produk atau jasa, lalu pasarkan, promosikan, jual , lakukan tindakan apapun untuk meningkatkan penjualan. Walaupun ada hasrat untuk melakukan bisnis dengan menjual multi produk atau multi jasa untuk memenuhi kebutuhan pasar, namun seringkali focus pada satu atau dua produk dan melakukannya dengan sangat baik akan mengurangi risiko dan lebih menguntungkan.
2. Kembangkan
lini produk untuk melengkapi produk dan jasa yang sudah ada. Pada saat produk
anda terbukti banyak pembelinya, jangan lalai untuk mengambil peluang dari
produk yang relevant untuk mendiversifikasi lini produk. Hal ini tidak saja
akan memberikan variasi produk, tapi juga akan menarikan bagi pembeli retail
yang bertipe suka mengkonsumsi produk yang beragam namun masih satu lini.
3. Carilah Cara
untuk meningkatkan penjualan kepada pelanggan yang sudah pernah mencoba produk
anda. Akan lebih murah untuk melakukannya. Walaupun kamu tidak dapat
mengembangkan lini produk, kamu dapat meningkatkan pendapatan dengan cara
Volume Discount. Contoh : membeli satu dapat dua, kartu discount kunjungan.
Teknik ini dapat juga di gunakan pada Home Based Business.
4. Mulailah
untuk memperkerjakan seseorang, karyawan partimer, kontraktor independent,
pegawai lepasan (freelancer) ataupun keluarga. Hal ini bukan saja akan
meringankan casflow dengan cara menyesuaikan biaya dengan level pekerjaan yang
ada, namun juga dapat menggunakan tenaga kerja yang berkompeten, yang mungkin
kamu tidak sanggup memperkerjakan secara full time.
5. Membuat
website untuk mengiklankan perusahaan secara online. Sekarang tidak perlu lagi
membuka took untuk menjaring pelanggan retail. Untuk pemasar produk special:
buku2 langka dan barang-barang koleksi, Toko online akan membawa kamu untuk
memperoleh jutaan pelanggan tanpa membayar sewa, utility dan koleksi-koleksi
tak berharga. Pengembangan website sendiri dengan hanya Rp.300.000 per bulan
tanpa pengetahuan teknis. Perusahaan yang membantu anda untuk mendaftarkan
Domain Anda akan menyediakan Template Online, Hosting Website diserver
menyediakan beberapa alamat email.
6. Join dengan
pemilik bisnis lain untuk mempromosikan bisnis anda. Berpartner dengan pemilik
bisnis yang masih related adalah salah satu tehnik marketing yang termurah dan
termudah.
7. Mulai
memasarkan ke pasar yang lain. Bila target pelanggan kamu adalah remaja,
mulailah arahkan kepada mahasiswa. Kalau target market anda adalah ibu2
pekerja. Strategi yang lain adalah dengan menggunakan produk berorientasi
retail dan menjualnya secara wholesale. Contoh, Catering yang menjual makanan
ringan misalnya menjual kue-kue kering dan basah, dan dapat menghubungi
perusahaan kue local untuk menjual kepadanya secara wholesale. Walaupun harga
yang ditetapkan lebih murah, namun akan memperoleh pendapatan yang lebih
konsisten.
8. Carilah cara baru dan berbeda untuk memasarkan bisnis anda melalui Email Newsletter atau menjadi pembicara tamu atau pembicara di suatu instansi. Pada dasarnya memasarkan bisnis tidak perlu menggunakan media yang membutuhkan biaya mahal untuk memasang iklan, kita dapat menggunakan Teknologi Informasi yang mulai berkembang diantaranya seperti Blog, informasi melalui Face Book, dan lain-lain.
9. Kembangkan ke
lokasi lain. Ini bisa dengan menyewa Virtual office di Pusat Bisnis atau
Menyewa bersama pemilik UKM lainnya. Ada peluang untuk mendirikan kantor
sementara, ketika anda membutuhkan suatu pengembangan tertentu. Seperti menyewa
Temporary Office dll.
10.Pertimbangkan
untuk mengembangkan bisnis anda dengan jalan Waralaba atau Peluang Bisnis.
TINGKATAN DALAM
PENGEMBANGAN USAHA
1.Tingkat Produk .
Pada level produk
pengembangan usaha berarti mengembangkan produk atau teknologi baru.
Meskipun tingkat
pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan.Tingkat perkembangan
usaha dibagi menjadi satu kategori yaitu
:
* Perkembangan incremental
Perkembangan Incremental adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi yang ada platform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-benar hal baru yang dikembangkan dari awal.Misalnya dari pembangunan berkelanjutan adalah tambahan ekstensi untuk produk yang sudah ada seperti baru baru ini untuk sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk ponsel.Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap sama.
* Perkembangan incremental
Perkembangan Incremental adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi yang ada platform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-benar hal baru yang dikembangkan dari awal.Misalnya dari pembangunan berkelanjutan adalah tambahan ekstensi untuk produk yang sudah ada seperti baru baru ini untuk sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk ponsel.Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap sama.
2. Tingkat Komersial .
Dalam contoh bentuk
pengembangan usaha di tingkat komersial berarti prospeksi murni et Dur. Ini
berarti berburu pelanggan baru di segmen pasar yang baru. Dengan
demikian pekerjaan ini memerlukan individu secara psikologis yang kuat
dan yang sangat didorong mampu menangani banyak masalah.Tingkat berikutnya dari
pengembangan usaha komersial adalah
saluran atau setup organisasi penjualan. Saluran atau
organisasi penjualan dapat terdiri dari mitra , agen seperti, distributor, pemegang
lisensi,franchisee, atau cabang anda sendiri nasional atau
internasional.Dan terakhir tingkat
pengembangan usaha komersial adalah tingkat
rantai nilai.
Pada pengembangan rantai nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan penawaran produk secara keseluruhan akan menemukan jenis pengembangan usaha / bisnis di perusahaan – perusahaan teknologi yang telah mengembangkan platform yang harus diintegrasikan atau dikombinasikan dengan teknologi lain atau platform untuk membentuk seluruh produk. Sebuah seluruh produk umumnya terdiri dari beberapa teknologi untuk membuatnya menjadi hidup.Sebuah teknologi pada umumnya tidak dikembangkan oleh satu perusahaan tapi bersumber dari orang lain yang bertujuan untuk menghemat waktu dalam proses usaha .
Pada pengembangan rantai nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan penawaran produk secara keseluruhan akan menemukan jenis pengembangan usaha / bisnis di perusahaan – perusahaan teknologi yang telah mengembangkan platform yang harus diintegrasikan atau dikombinasikan dengan teknologi lain atau platform untuk membentuk seluruh produk. Sebuah seluruh produk umumnya terdiri dari beberapa teknologi untuk membuatnya menjadi hidup.Sebuah teknologi pada umumnya tidak dikembangkan oleh satu perusahaan tapi bersumber dari orang lain yang bertujuan untuk menghemat waktu dalam proses usaha .
3. Tingkat Korporasi .
Bila organisasi
harus memutuskan apakah akan membuat atau membeli kompetensi organisasi
tertentu Kemudian memasuki bidang pengembangan bisnis perusahaan . Fokusnya
adalah bukan pada produk maupun komersial tingkat tetapi pada korporasi
tingkatan usaha.
4.Tingkat keamanan
dalam proses penjualan barang
Menjual produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.
Menjual produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.
Aspek – Aspek Yang Diperhatikan Dalam Mengembangkan Usaha
Pengembangan usaha
yang terdiri dari aspek strategi , manajemen pemasaran, dan penjualan, seperti
:
1.Aspek strategi
a.Meneliti jenis
usaha baru dengan penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan (yang ada dan /
atau diharapkan) oleh konsumen .
b.Menciptakan pasar
baru .
c.Menciptakan
produk baru dengan karakteristik yang menarik konsumen
2.Aspek manajemen pemasaran
a.Menembus dan
menguasai pangsa pasar .
b.Mengolah situasi
/ peluang pasar yang ada dengan teliti.
c.Memasarkan produk
dengan jaringan yang luas seperti impor
produk ke luar negeri.
d.Membuat strategi
pemasaran yang dapat membuat konsumen membeli produk kita , seperti memasang
iklan , brosur, dan lain-lain.
3.Aspek penjualan
a.Memberikan saran
tentang perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan proses tindak lanjut
penjualan .
b.Banyak volume
produk yang akan dijual.
IV
. Masalah-masalah dalam suatu Pengembangan
Usaha
Adapun analisa
masalahnya adalah
1. Faktor kurangnya permodalan.
Permodalan
merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha.
Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah
merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang
mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan
modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena
persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat
dipenuhi
2. Kesulitan dalam pemasaran produk .
Kesulitan
memasarkan produk dapat berakibat berlebihnya penyimpana prodik di gudang atau
over produk. Sehingga tidak ada pemasukkan bagi si pengusaha.
3. Persaingan usaha yang semakin ketat .
Persaingan usaha
yang semakin ketat mendesak para pengusaha bersaing dengan pengusaha lainnya ,
hal ini jika tidak diantisipasi maka pengusaha yang kalah bersaing akan
mengalami gagal produk .
4. Kesulitan bahan baku .
Kesulitan dalam bahan baku adalah faktor yang
sangat vital dalam proses pengembangan usaha . Jika tidak ada bahan baku maka
akan dipastikan secara perusahaan tidak bisa melakukan kegitan usahanya.
5.
Kurangnya keahlian teknis dan tenaga ahli.
Seorang enterpreneur membutuhkan tim kerja dan spesialisasi untuk
mengembangkan perusahaannya. Untuk itu, seorang enterpreneur harus terus
berinvestasi pada manusia untuk membesarkan perusahaan.
Ia mencontohkan PT Astra International Tbk. Astra fokus dalam manajerial
sumber daya manusia, sehingga apa pun bisnis Astra, dapat berkembang.
"Awalnya, Astra hanya bisnis perakitan mobil. Tapi, sekarang bisnisnya di
mana-mana, dari sawit hingga air bersih," kata Poltak dalam Enterpreneur
Festival di Jakarta, Jumat 22 Juni 2012.
6. Pemasaran
-Bargaining Power pengusaha kecil dalam berhadapan dengan pengusaha besar
selalu lemah, utamanya berkaitan dengan penentuan harga dan system pwmbayaran,
serta pengaturan tata letak produk usaha kecil di department store dan
supermarket.
Asosiasi pengusaha atau profesi belum berperan dalam mengkoordinasi
persaingan tidak sehat antar usaha sejenis.
Informasi untuk memasarkan produk di dalam maupun di luar negeri masih
kurang, misalnya tentang produk yang diinginkan, siapa pembeli, tempat
pembelian atau potensi pasar, tata cara memasarkan produk serta tender
pekerjaan utamanya pada usaha jasa.
7. Bahan Baku
Supply bahan baku kurang memadai dan berfluktuasi, antara lain karena
adanya kebijakan ekspor dan impor yang berubah-ubah, pembeli besar yang
menguasai bahan baku,keengganan pengusaha besar untuk membuat kontrak dengan
pengusaha kecil
Harga bahan baku masih terlalu tinggi dan berfluktuasi karena struktur
pasar bersifat monopolistik atau dikuasai pengusaha pasar.
Kualitas bahan baku rendah, antara lain karena adanya standardisasi dan
manipulasi kualitas bahan baku.
Sistem pembelian bahan baku secara tunai menyulitkan pengusaha kecil,
sementara pembayaran penjualan produk umumnya tidak tunai.
8. Teknologi
Tenaga kerja terampil sulit diperoleh dan dipertahankan, antara lain
karena lembaga pendidikan dan pelatihan kurang dapat menghasilkan tenaga
terampil yang sesuai dengan kebutuhan pengusaha kecil.
Akses dan informasi sumber teknologi masih kurang dan tidak merata,
sedangkan upaya penyebarluasan masih kkurang gencar.
Spesifikasi peralatan yang sesuai dengan kebutuhan (teknologi tepat guna)
sukar diperoleh.
Lembaga independent belum ada dan belum berperan, khususnya lembaga yang
mengkaji teknologi yang ditawarkan oleh pasar kepada pngusaha kecil, sehingga
teknologi ini tidak dapat dimanfaatkan secara optimum.
Peranan instansi pemerintahan, non pemerintahan dan perguruan tinggi
dalam mengidentifikasi, menemukan, menyebarluaskan dan melakukan pembinaan
teknis tentang teknologi baru atau teknologi tepat guna bagi pengusaha kecil
masih kurang intensif.
9. Manajemen
Pola manajemen yang sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangan usaha
sulit ditmukan, antara lain karena pengetahuan dan manajerial skill pengusaha
kecil relative rendah. Akibatnya, pengusaha kecil belum mampu menyusun strategi
bisnis yang tepat.
Pemisahan antara manajemen keuangan perusahaan dan keluarga atau rumah
tangga belum dilakukan, sehingga pengusaha kecil mengalami kesulitan dalam
mengontrol atau mengatur cash flow, serta dalam membuat perencanaan dan laporan
keuangan.
10. Birokrasi
Perizinan tidak transparan, mahal, berbelit-belit, diskriminatif, lama
dan tidak pasti, serta terjadi tumpang tindih vertical (antara pusat daerah)
dan horizontal (antar instansi daerah).
Penegakan dan pelaksanaan hukum dan berbagai ketentuan masih kurang serta
cenderung kurang tegas.
Pengusaha kecil dan asosiasi usaha kecil kurang dilibatkan dalam
perumusan kebijakan tentang usaha kecil.
Pungutan atau biaya tambahan dalam pengurusan perolehan modal dari dana
penyisihan laba BUMN dan sumber modal lainnya yang cukup tinggi.
Mekanisme pembagian kuota ekspor tidak mendukung busaha kecil untuk mampu
mengekspor produknya.
Banyak pungutan yang seringkali tidak disertai dengan pelayanan yang
memadai.
11. Infrastruktur
Listrik, air dan telepon bertarif mahal dan sering menghadapi gangguan
disamping pelayanan petugas yang kurang baik.
Kurangnya prasarana yang memadai seperti jalan, listrik, telepon, air,
serta fasilitas penanganan limbah dan gangguan.
12. Kemitraan
Kemitraan antara usaha kecil dan usaha menengah dan besar dalam pemasaran
dan sistem pembayaran, baik produk maupun bahan baku, dirasakan belum
bermanfaat.
Kemitraan antara usaha kecil dengan usaha menengah dan besar dalam
transfer teknologi masih kurang.
13. Pengembangan Produk
Poltak menjelaskan, banyak pebisnis pemula salah dalam menentukan bisnis
yang akan diterjuni. Kebanyakan kegagalan pengusaha adalah membuat produk yang
tidak dibutuhkan masyarakat. Ia memberi saran agar membuat produk "demand
driven", yaitu produk-produk yang dibutuhkan masyarakat.
Poltak mencontohkan bagaimana Hewlett-Packard terus meluncurkan
produk-produk yang dibutuhkan masyarakat, karena adanya masukan dan saran dari
masyarakat. Pengembangan produk penting untuk keberlangsungan perusahaan.
14. Memetakan Kompetisi
Poltak menyarankan agar setiap calon pengusaha untuk melakukan riset SWOT
(kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dan terus mengawasi para pesaing.
Penyusunan rencana sangat penting bila kompetisi terus terjadi.
Salah satu contoh perusahaan yang tidak melakukan perencanaan yang baik
adalah Kodak. "Kodak penemu foto digital pertama dan kuat di fotografi.
Namun, karena mereka kuat menjadi tidak waspada disalip kompetitor, sehingga
Kodak bangkrut tahun lalu," kata analis pasar modal ini.
15. Permintaan
Pelanggan adalah raja. Untuk itu, seorang enterpreneur harus menentukan
siapa yang menjadi prioritas atas produk yang dijual. Penentuan segmentasi ini
untuk mengetahui karakteristik pelanggan.
Poltak mencontohkan Wal-Mart yang memposisikan untuk pelanggan kelas
bawah dengan menyediakan barang-barang generik dan dengan harga paling murah.
Positioning ini membuat demand Wal-Mart menjadi elastis. Saat
ekonomi bagus, masyarakat kelas bawah belanja di Wal-Mart, dan saat
ekonomi sulit, masyarakat kelas atas juga ikut belanja di Wal-Mart.
16. Pricing
Penentuan harga merupakan hal yang paling sulit ditentukan oleh seorang
yang baru terjun dalam dunia bisnis. Menurut dia, harga yang telah ditentukan
harus dapat berubah menyesuaikan situasi perekonomian, atau berinovasi dengan
menciptakan produk baru yang terjangkau.
Unilever, lanjutnya, merupakan contoh yang bagus. Produk Unilever sangat
kuat di konsumen kelas atas. Namun, dengan strategi brilian, Unilever juga
dapat menjangkau kelas bawah dengan membuat kemasan sachet.
"Ketika produk dikecilkan, ternyata margin lebih besar produk
normal," katanya.
17. Siklus Penjualan
Seorang pengusaha pemula harus memperhatikan siklus penjualan produknya,
apakah tahan lama atau tidak. Enterpreneur juga harus memperhatikan lamanya
suatu produk di pasaran dengan terus berinovasi mengeluarkan produk-produk
baru.
Sebagai contoh, Nokia terus mengeluarkan produk baru setiap tujuh bulan,
sehingga para pesaing tidak dapat mengejar inovasi yang dilakukan Nokia.
"Sayangnya, masalah Nokia cuma operating system yang tetap bertahan
dengan Symbian yang tidak terbuka seperti Android," katanya.
18. Stok barang yang tidak terupdate
Sebagai Pedagang dan juga grosir yang terletak jauh. Biasanya melakukan pembelian ke suplayer dengan system datang ke agen. Dan itu sering membuat barang usaha menjadi tidak lengkap.
Sebagai Pedagang dan juga grosir yang terletak jauh. Biasanya melakukan pembelian ke suplayer dengan system datang ke agen. Dan itu sering membuat barang usaha menjadi tidak lengkap.
19. Masih menggunakan system
manajemen keuangan tradisionnal.
Jika di dalam usaha masih mencampur system keuangan dagangan dan keluarga . Menjadikan semua uang dalam satu kas atau tempat. Sehingga sulit memonitor biaya hidup yang cenderung mengikuti gaya hidup konsumtif
20.
V . SOLUSI
1 . Modal
dapat diperoleh bukan hanya dari dalam tetapi bisa juga dari luar seperti dari
pinjaman bank , hibah , dan sebagainya.
2. Membuat
saluran pemasaran yang luas seperti memasarkan barang tidak hanya di dalam
negeri saja tetapi jika bisa diekspor ke luar negeri. Dengan begitu produk kita
akan mlebih mudah dikenal oleh masyarakat .
3.
Menerapkan strategi usaha diantaranya seperti yang telah dibahas
sebelumnya seperti menerapkan strategi penjualan contonhnya membuat
diversikiasi produk , menemukan produk baru dan sebagainya.
4. Membuat
lokasi usaha dengan mempertimbangkan mudahnya memperoleh suatu bahan baku untuk
mengembangkan usaha atau dengan kata lain memilih lokasi yang strategis dalam
usaha.
5. Merekrut
tenaga ahli dengan cara melakukan seleksi yang ketat kepada calon pelamar di
perusahaan anda , dengan demikian anda bisa mendapatkan tenaga yang benar –
benar ahli dibidangnya .
DAFTAR PUSTAKA
-
harrisfadilah.wordpress.com/2012/04/17/pengembangan-usaha/
-
achmadfarismuharam.blogspot.com/2012/11/pengembangan-usaha.html
-
www. Entrepreneur.com
-
Sulaeman,
Suhendar. 2004. Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Dalam Menghadapi Pasar
Regional dan Global, Jakarta.
-
Id/Wikipedia.com
-
Nasution, Darma Putra. 2001. Pengembangan Wirausaha Baru. Penerbit
: Yayasan Humoniora & Asian Community Trust (ACT), Medan.
Langganan:
Postingan (Atom)